Kamis, 09 Juni 2016

What Makes You Happy #4

Kepada Putri.


Aku juga hendak menuliskan hal yang sama, kau tahu, tentang pertemuan kita.
Apa kabar? Kamu kurus sekali sekarang, pun begitu cantik ketika aku melihatmu kala itu.
Apa yang kau kerjakan? Apakah kau bahagia?
Apa kau menikmati waktu-waktu yang kau habiskan bersama orang lain?
Aku harap demikian.

Kemarin itu aku sedang rapat mempersiapkan konserku ke Semarang.
Aku begitu menikmati segala kepusinganku minggu-minggu ini.
Setelah melalui hari-hari magang yang jauh lebih menyulitkan, aku merasa ini jadi tidak ada apa-apanya. Dan aku menikmati diriku yang produktif, setidaknya aku menghasilkan sesuatu.
Jam tidurku mulai kacau dan excitement terhadap sesuatu yang entah apa keeps me awake at night.
Aku harap aku bisa lebih kurus, dan lebih sehat tentu saja. Supaya aku bisa lebih melihat diriku sebagai ciptaan yang juga cantik.


Putri.
Aku senang di usia muda kau menemukan dirimu dalam tulis-menulis dan kata-kata.
Saat pertama kali aku mulai menulis, atau membaca novel dewasa di usia yang tidak seharusnya,
aku pikir hanya aku yang bisa jatuh cinta dengan tulisan liar dan mengekspresikan diri lewatnya.
Jadi ketika aku membuat blog ini--yang kini kutinggalkan karena aku aktif
menulis di Steller--aku tidak yakin akan ada yang membaca selain diriku.

Ketika akhirnya aku memutuskan untuk menyudahi surat menyurat dengan lelakiku itu (yang tentu saja sifatnya satu arah. Lucunya, aku harap ketika aku mati ia akan membacanya meski terlambat),
you told me not to stop.

Terima kasih, ya, Put!
Karena tulisanmu yang inspiratif, yang cerdas, yang tidak main-main.
karena ajakanmu yang menguatkanku untuk menulis hal-hal baik ini,
terutama atas waktumu, yang kau habiskan untuk mebaca cerita-ceritaku yang sederhana.

Sungguh, aku bahagia sekali punya pembaca setia.
Meski hanya kamu, satu!



Terus berbahagia, oke?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar