Rabu, 30 Mei 2018

Ditulis, dengan penuh cinta



Hari-hari seperti berlari tanpa berhenti, tak berjarak. Saat ini, kehidupan tidak sekadar berputar. Kehidupan berlari, berdetak, berhenti, lalu berlari lagi. Saat ini, ada individu lain yang begitu mengutuhkan, bungaku yang tumbuh. Ia berawal dari sajak kemudian menjadi wujud doa yang terlalu cepat dijamah. Ternyata begini rasanya saling jatuh cinta. Perencanaan yang hilang, waktu-waktu yang tak terukur, serta malam resah berganti damai, juga hatiku yang berkata, "terima kasih, terima kasih sekali."

Kata orang, jatuh cintalah perlahan, jangan tergesa-gesa, pada orang yang baik hatinya. Benarkah harusnya demikian? Hingga akhirnya aku menemukan potongan-potongan diriku pada seseorang seperti Wirvan Liegestu, aku tak pernah tahu diriku ini tak utuh. Intinya, aku bersyukur ia menemuiku. Ia tidak tahu, kan, berapa lama aku memintanya pada semesta, sampai ia perlahan, pelan-pelan, mulai melihatku ada.



--

Hari ini, Wirvan Liegestu merayakan hari jadinya yang ke-24 tahun. Waktu adalah.. sesuatu yang luar biasa, bukan? Karena pada detik, menit, hingga hari dan tahun yang baginya sudah tepat, waktu tidak hanya mampu mempertemukan, tetapi juga menciptakan rasa yang tidak pernah kau duga. Malam lalu, aku menyaksikan detik bergulir, sampai hari berganti. Sudah tanggal 31 Mei. Aku menduga banyak hal baik akan muncul. Aku melihat sekeliling ruang, lalu berhenti pada matanya.

Ia katakan padaku, "It's been a great year,"

"Yes," jawabku, "yes, it has."

Seraya menemukan senyumnya merekah, aku memeluknya erat. Bagaimana waktu bisa tahu, bahwa hari ini, setelah tahun-tahun yang berlalu, akhirnya ia menemukanku disini, pada usia yang lebih siap, saat kedewasaan menghampirinya bagai kawan lama yang pulang dari perantauan.


"Happy birthday, baby."


--

Tidak ada komentar:

Posting Komentar