Senin, 22 Januari 2018

Doaku pada suatu Senin, petang


Tuhan, terima kasih sudah memberiku ketahanan
untuk melihat kebaikan yang menimpa semua orang.
Waktu mereka seperti berlari. Aneh, aku malah sedang berhenti.

Terima kasih sudah membantuku menerima keindahanku,
memberi pemahaman bahwa meski aku bertumbuh menjadi mawar,
tidak membuatku lebih buruk rupa dari bunga matahari.

Tuhan, terima kasih sudah berbicara lewat alam semesta,
aku jadi tahu apa yang aku inginkan, tahu wujud kebaikanMu.
Dunia terlalu singkat dan sederhana untuk kuhabiskan
tanpa melakukan hal-hal yang kusenangi.

Aku pun sadar, kaya-raya bukan tujuan utamaku,
melainkan rasa, melainkan bahagia.
Terima kasih atas rasa syukurnya, ya Tuhanku.
Nikmat sekali menjadi pribadi yang lebih dewasa.

Aku tahu nilai diri dan kapasitasku.
Sebagaimana aku tahu, ia pun begitu.


Sekarang aku menguarkan ambisiku jauh ke langit,
ke tempat Kau mungkin berada.
Aku tuturkan khawatir, keraguan, dan mimpiku
untuk menemuiMu,

untuk Kau lepaskan disaat yang tepat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar