Sabtu, 23 Januari 2016

The A.

Semalam, aku memimpikan lelaki yang jauh.
Yang pada awalnya pernah sedekat nadi, yang lebih besar dari harapanku akan segala sesuatu.
Pada saat itu aku bahkan tidak peduli apakah Tuhan ada. Karena ada dia, setiap hari, seperti doping.
Dalam mimpiku kami bersentuhan tangan, mengisi sela jari masing-masing.
Tentu saja segala ikhlas yang pernah kuamini hancur, pecah berkeping-keping.
Rasanya seperti memang tidak ada yang lebih baik dalam sentuhan, selain dia.

Meski ada yang lain dalam hari dan hatiku saat ini, A,
sebuah pembenaran bahwa manusia memang memiliki hati yang besar,
tetapi mungkin selama ini aku tidak pernah benar-benar selesai mencintaimu.


Dari yang sungguh jauh dalam jarak dan perasaan,
semoga baik-baik saja di negeri orang! 

1 komentar: