Sabtu, 10 Oktober 2015

Ketika Bermusuhan.

Aku batu. Sekeras kepalamu atau tawa canggungku. Keras tiada ampun. Aku melempar diriku pada kamu, berharap mengintimidasi. Intens, berulang kali. Tak masalah seberapa sering aku terkikis. Aku tahu aku tetap lebih keras darimu. Sampai aku tahu apa itu kamu.

Asam. Cukup dosisnya untuk membunuhku. Setetes, dua tetes, mengalir di nadi-nadiku. Waktu aku bertemu denganmu, korosif penuh. Penyerahan total. Meluruh, tak bernafas.


Habis.


Sekeras itulah dan seluruhnya, aku mencintaimu.

3 komentar:

  1. kamu batu. sekeras hatimu atau tangis rinduku. keras tiada ampun. kamu masuk dalam diri ku, penuh dengan ego dan kemrahan, percaya diri dan teguh pada pendirian mu. tak berusaha mendengarkanku.

    kamu itu batu.
    keras dan kuat, asam tidak membunuhmu. korosif bukan nasibmu.
    percayalah.
    kamu itu batu.
    bukan dengan kekuatan kamu habis.
    melainkan dengan tetesan air, satu persatu namun pasti
    membuat lubang di dalam dirimu
    meluruh tak bernafas
    kamu tenggelam dalam kekerasan

    BalasHapus