Senin, 11 September 2017

September


Pada awal September, tanah belum basah.
September datang membawa cerita dan kisah melankolis,
juga air mata, hujan yang mengalir dari mataku.
September menjanjikan akhir yang pahit-manis.
Ada sesuatu yang mengharu-biru, ada sesuatu yang seperti duka
menggantung di udara, menekan, menghimpit.

Kemarin malam hujan turun. Aku sedang bersama cinta dalam hidupku.
Ada senandung di udara, tertimpa derap-derap langkah hujan.
Hatiku penuh dengan lelaguan yang menyenangkan.
Kulitku bertemu kulit mereka, tatapan kami bertemu.
Mereka tak berhenti menari. Aku tak menghentikan nyanyianku
yang semakin ditelan gelegak petir dan adzan maghrib.
Semoga ada akhir yang baik dari setiap perjalanan ini.

Malam itu aku tersenyum. Aku tak berhenti tersenyum.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar